KARANGANOM, KLATEN (13/08/2024) - Kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK merupakan kegiatan pemberdayaan yang berjalan hampir di tiap masyarakat sebuah wilayah atau desa, begitu pun dengan Desa Tarubasan. Taman Hatinya PKK merupakan wujud dari gerakan masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan menjadi taman sederhana yang bermanfaat bagi kehidupan. Menanggapi keaktifan masyarakat terutama Ibu Rumah Tangga di Desa Tarubasan akan hal tersebut, Mahasiswa KKN Tim II Undip mengusung program berupa Revitalisasi Hatinya PKK Melalui Penambahan Tarubasan GreenBin dalam Mendukung SDG’s. Mengingat salah satu permasalahan di lingkungan yang sudah banyak ditemukan yaitu berupa permasalahan yang berhubungan dengan sampah, mahasiswa KKN Tim II Undip 2024 Desa Tarubasan memfokuskan realisasi program dengan mengadakan pembangunan kembali Taman Hatinya PKK dengan pemberian instalasi bank sampah yang disebut dengan Tarubasan GreenBin. Pemberian bank sampah ini bertujuan untuk menghimpun sampah yang dihasilkan oleh masyarakat agar dapat didaur ulang. Selain itu juga dilakukan penambahan budidaya Maggot di dalam taman tersebut guna mengurai sampah organik yang ditampung di dalam Tarubasan GreenBin. Pemberian kedua hal tersebut dilakukan untuk mencapai salah satu poin SDG’s yakni Zero Waste. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan estetika taman yang menjadi pusat kegiatan PKK setempat. Penyelesaian program kerja dilakukan secara bertahap dan berkala sesuai dengan rancangan kegiatan yang diagendakan. Pelaksanaan dilakukan mulai dari 4 Agustus 2024 dan berakhir pada 13 Agustus 2024. Pemenuhan kebutuhan tiap rangkaian kegiatan diselesaikan dengan dukungan dari pihak-pihak yang terlibat.
Pengupayaan revitalisasi salah satu program PKK yang terdapat di Desa Tarubasan ini dilakukan dengan melaksanakan beberapa langkah penyelesaian. Beberapa langkah tersebut di antaranya yaitu, pertama, penyediaan tong sampah terpisah untuk limbah organik dan anorganik, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah. Kedua, pembuatan ecobrick yang digunakan sebagai rangka nama taman. Ecobrick ini terbuat dari botol plastik yang diisi dengan air berwarna guna menambah estetika, menjadikannya solusi kreatif untuk mengurangi limbah botol plastik. Ketiga, pengenalan serta penyerahan budidaya Maggot atau larva lalat tentara hitam. Maggot ini berperan dalam mengurai sampah organik menjadi kompos, sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Keempat, penamaan dan pemberian informasi manfaat tanaman yang ditanam di kebun PKK. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung taman mengenai berbagai jenis tanaman yang ada. Kelima, pemberian barcode yang berisi informasi-informasi mengenai Taman Hatinya PKK. Barcode ini dapat dipindai melalui smartphone untuk dapat dilihat informasi yang terkandung di dalamnya.
Penghidupan kembali pemberdayaan yang sudah berjalan di masyarakat menjadi wujud aksi nyata mahasiswa dalam melanjutkan serta merevitalisasi pemberdayaan masyarakat setempat. Dengan adanya pembaruan yang dilakukan mahasiswa terhadap hasil kinerja masyarakat sebelumnya ini, diharapkan dapat menampung dan menutupi kekurangan yang ada sebelumnya. Pun dari revitalisasi ini diharap dapat meningkatkan fungsi Taman Hatinya PKK sebagai pusat edukasi lingkungan bagi masyarakat Desa Tarubasan. Program revitalisasi Taman Hatinya PKK ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan pengelolaan sampah yang baik. Bu Marni, salah satu anggota PKK Nalan mengapresiasi upaya penghidupan berkelanjutan yang mahasiswa KKN Tim II UNDIP lakukan ini. "Revitalisasi ini memberikan wajah baru bagi taman kami. Kami berkomitmen untuk menjaga dan merawat taman ini agar terus bermanfaat bagi masyarakat", katanya. Respon positif masyarakat dari pembaharuan yang mahasiswa KKN Undip lakukan tersebut memantik semangat warga lain dalam melanjutkan pemberdayaan yang telah diberikan. Dukungan dari berbagai pihak atas pelaksanaan program ini merupakan langkah dalam meraih keberhasilan program ini.